Pengaruh Pengawasan Kebocoran Pipa Terhadap Pendistribusian Air Di Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirtauli

Abstract

Sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) dan sistem non perpipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Masyarakat sering mengeluh air yang disalurkan PERUMDA sering macet dan keruh. Menurut Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2016, tingkat kebocoran pada Perusahaan Air Minum di Indonesia rata-rata diatas 32,10% Tingginya tingkat kebocoran ini sangat mempengaruhi persediaan Air juga mempengaruhi pendapatan PERUMDA. Untuk menanggulangi tingginya tingkat distribusi air pengawasan kebocoran pipa terhadap pendistribusian air. Variabel yang digunakan merupakan variabel pengawasan (X) dan variabel distribusi air (Y). Hasil uji regresi linier sederhana menyatakan bahwa pengawasan kebocoran pipa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap distribusi air dengan nilai koefisien sebesar 0,478 > 0 dengan signifikansi 0,002 < 0,05. Maka dari itu, jika semakin baik pengawasan yang dilakukan maka distribusi air pada PERUMDA Tirta Uli Pematangsiantar akan jadi semakin baik.